A. Plat
Dua Arah
1.
Tinggi Efektif ;
dx = h – P – ½ ∅ Dx (arah
X)
dy = h – P – ∅ Dx – ½ ∅ Dy (arah
Y)
2.
Perhitungan Beban
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL.
3.
Perhitungan Momen
Mux = (koef. Tabel metode amplop berdasarkan
Ix/Iy.(Wu.Ix2))
Muy = (koef. Tabel metode amplop berdasarkan
Ix/Iy.(Wu.Ix2))
tabel
koefisien Momen (Gidion kusuma)
4. Rasio
Tulangan (ρ) :
ρ min =
0,0025 (Koefisien CUR pelat)
Ketentuan:
ρ min <
ρ analisa < ρ max Dimana
Jika ρ anl < ρmin maka ρ pakai ρ min
Jika ρ
anl > ρmaks maka ρ pakai ρ maks
5. ρ
analisa
Kemudian gunakan rumus ABC
Ketentuan SKSNI ‘22
Ø = faktor reduksi kekuatan
0.80 untuk beban letur tanpa aksial
0.80 untuk aksil tarik da aksial tarik dengan
beban lentur
0.65 untuk aksial tekan dan aksial tekan dengan
bebean lentur
0.60 untuk lintang dan torsi
Jika
nilai ρ analisa < ρ min dan ρ analisa < ρ maks
Maka yang dipakai adalah ρ min
6. Luas Tulangan Total
As total = ρ x b x dx
Mau bertanya, karena terjadi perbedaan mendasar seputar definisi Mlx dan Mly pada metode amplop buku CUR ini, contoh : Mly itu maksudnya momen lapangan arah sumbu Y atau momen lapangan arah sumbu Ly (bentang terpanjang), karena untuk kasus yang Ly dan sumbu Y nya berlawanan, maka akan sangat fatal dalam penerapan dalam gambar kerja yang berakibat pada collapse, Terima Kasih
ReplyDelete