Model SAP2000 dari balok di atas adalah seperti gambar di bawah. (klik untuk memperbesar)
- Klik menu File → New Model From Template (pastikan unit yang aktif adalah kN-m)
- Pilih “Continuous Beam” (pojok kiri atas)
- Number of spans = 2. Span length = 6 m. Restraints : Yes. Gridlines : Yes.
- Gunakan satu window aktif saja. Tutup window 3-D view
- Setelah model terbentuk, ubah panjang bentang kanan menjadi 4 m dengan cara:
Selanjutnya balok 1 (kanan) dan balok 2 (kiri) di-divide, dengan menggunakan menu Edit → Divide Frames, masing-masing menjadi elemen sepanjang 1 m.
nb : tujuan dari divide ini adalah sebagai kontrol lendutan. SAP2000 Student Version tidak bisa memberikan output nilai lendutan di sepanjang balok, walaupun dalam display bisa diperlihatkan bentuk lendutannya. Oleh karena itu, balok harus di-divide agar titik-titik ujung segmen bisa ditampilkan nilai lendutannya.
nb : tujuan dari divide ini adalah sebagai kontrol lendutan. SAP2000 Student Version tidak bisa memberikan output nilai lendutan di sepanjang balok, walaupun dalam display bisa diperlihatkan bentuk lendutannya. Oleh karena itu, balok harus di-divide agar titik-titik ujung segmen bisa ditampilkan nilai lendutannya.
SAP versi terbaru (saya lupa mulai versi berapa), sudah bisa menampilkan besarnya lendutan di sepanjang balok, jadi tidak perlu di divide.
Cara Divide:
- Select balok 1 (kanan), klik menu Edit → Divide Frames. Isikan Divided Into 4 frames. Last/First ratio = 1.
- Balok 2 juga seperti itu, tapi Divided Into 6 frames.
Hal-hal lain yang perlu dicek antara lain:
- Properti material beton
- Frame Section
Untuk asumsi awal, kita gunakan balok ukuran 300X450.
Reinforcement type : beam, dengan concrete cover 60 mm.
Kok bukan 40 mm seperti pada soal? 40 mm itu adalah tebal selimut bersih, sementara yang di SAP2000 itu adalah cover to rebar center. Jadi, yang dimasukkan ke SAP2000 adalah 40 mm + 10 mm (asumsi diameter sengkang) + 0.5*19 (asumsi diameter tulangan utama D19).
Modification factor, di-set 1 dulu untuk semua. Nanti untuk perhitungan lendutan baru diganti. - Static Load Case Names
- Load COmbinations.
Ada 3 kombinasi yang digunakan.
SERV = DL + LL, untuk menghitung lendutan
ULT1 = 1.4, untuk desain tulangan
ULT2 = 1.2DL + 1.6LL, untuk desain tulangan - Atur Analysis Option. Centang seperlunya.
- Atur Preference → Concrete, sesuaikan koefisien dengan SNI-Beton
- Assign Beban-Beban Yang Sesuai (Point & Uniform). Untuk Asigning beban, kami anggap tidak ada masalah. Hati-hati dengan option Replace, Delete, dan Add pada kotak dialog
Lakukan analisis… RUN!
Setelah Run, cek dulu apakah tidak ada yang aneh dengan hasilnya. Bisa dengan cara mengecek defleksi, atau mengecek diagram gaya dalam, apakah sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk melihat hasilnya kita bisa lihat pada menu Display> show element forces/stresses.
Comments
Post a Comment